Menuju Ranu Kumbolo
Menuju Ranu Kumbolo
Kabut masih menyelimuti pandangan, suhu dingin menyelimuti kulit, dan stamina yang sudah cukup terkuras. Nampak dari kejauhan terlihat samar sebuah kubangan air ditengah bukit-bukit hijau yang menjulang tinggi. Memori dua tahun lalu kembali muncul, Ranu Kumbolo tetap mempesona.
Bersama ketiga sahabat, berjalan beriringan, menembus lebatnya jalan, menahan perut kosong, tetap berjalan menuju ranu kumbolo.
Panorama alam yang disajikan Sang Maha Pencipta sedikit mengobati kelelahan dan keroncongan. Kami pun mempercepat langkah kami untuk meneruskan perjalanan.
Sedikit menyesal dengan adanya sampah dari oknum pendaki yang mengaku 'Pecinta Alam', namun sama sekali belum mencerminkan cinta pada alam. Namun saya yakin, masih ada sodara-sodara yang mencintai dan lebih menghargai alam tanpa mengotori dan merusaknya.
0 comments: